Design Thinking dan Lean Canvas
Hai! Kembali lagi di Juragan part 2, Jurnal Kegiatan Suvarnadvipa!
Kali ini kita akan membahas tentang pembuatan design thinking dan lean canvas.
Kali ini kita akan membahas tentang pembuatan design thinking dan lean canvas.
Pembuatan design thinking dilakukan pada hari Rabu tanggal 8 Agustus 2017. Sebelum membuat design thinking, kami menentukan produk yang akan kami jual terlebih dahulu. Setelah berdiskusi cukup lama, kami akhirnya mengambil tokoh pada cerita rakyat, sebagai warisan budaya lokal non benda. Setelah itu, kami mendiskusikan 3 tahapan yang ada di design thinking, yaitu :
1. Empatize
→yaitu, apa yang dibutuhkan oleh konsumen saat ini.
2. Define
→mendefinisikan apa yang menjadi masalah utama dari empati tersebut.
3. Ideate
→menggali ide-ide untuk memecahkan masalah utama dari target market kita.
Berikut adalah contoh design thinking yang telah kami buat.
Selanjutnya adalah pembuatan lean canvas yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 15 Agustus 2017. Pada pembuatan lean canvas, terdapat 9 unsur yang ada, yaitu :
1. Problem
2. Customer Segments
→berisi tentang siapa target market kita. Apakah itu anak-anak, remaja atau orang dewasa.
3. Unique Value Proposition
→apa yang membuat barang/produk kita memiliki nilai usul yang unik.
4.Solution
→menggambarkan suatu cara untuk memecahkan masalah yang ada.
5. Unfair Adventage
→menggambarkan apa yang ada/dimiliki oleh organisasi kita, tetapi tidak dimiliki oleh organisasi lain.
6. Revenue Streams
→menggambarkan darimana tokok kami mendapatkan untung terbanyak dari sekian channel yang kita punya.
7. Cost Structure
→menggambarkan pos-pos pembayaran dan pemasukan suatu produk.
8. Key Metrics
→menggambarkan metode evaluasi yang digunakan secara berkala apakah bisnis ini sudah tepat untuk dijalankan atau tidak.
9. Channels
→merupakan saluran distribusi barang/produk.
Comments
Post a Comment